arti pandangan itu,
arti perhatian itu,
dan arti prioritas itu..
kau tau? bagaimana sulitnya aku menerjemahkan perlakuan itu.
yang saat itu aku bilang, harus diiringi segenap uraian verbal.
kau mengertilah ~
tak cukup sampai disitu,
ada banyak progress yang kan ku ajukan.
sayang, nasib baik itu tak berjodoh pada senja ini,
saat petangnya mulai jalan tak seindah kemarin..
yang ada hanya penghayatan semu..
sekatnya bertaburan menawan..
dan aku terjebak kian dalam.
kau urai semuanya begitu manis.
kau urai semuanya begitu manis.
lalu selamat untuk diriku yang tak bisa apa apa!
perlakuan mu membuatku tunanetra.
kau tau?
seandainya ini semua hanya perlakuan sementara, apalah jadinya pengharapan itu?
akan ku kemanakan wajah merah pucat yang kau tanamkan kemarin untukku?
aku tak mampu bijak pada ke akuanku lagi..
kau menutupnya sangat keras, aku sesak dan tak lagi mampu tuk sekedar menghela nafas.
apa yg kau inginkan?
katakan!
aku tak mampu bijak pada ke akuanku lagi..
kau menutupnya sangat keras, aku sesak dan tak lagi mampu tuk sekedar menghela nafas.
apa yg kau inginkan?
katakan!