Rabu, 30 November 2011

si pendosa.

masih dalam ruang segi empat kecilku ini...
tempat pembuangan air mata kekecewaan.
tempatku menyimpan segala bentuk indah dan jahatnya hidup padaku.

terdapat seorang "pendosa mungil".

si pendosa,
mulai memainkan jemarinya untuk sekedar memahami isi hatinya, menggerakan bagian terpilihnya untuk mengotak ngatik kan kegemarannya sesaat.
si pendosa,,
mulai menarik segala bentuk pemikirannya yang absurd, dipadu padankan menjadi realitas yang konstan yang sengaja dikeluarkan hanya sebagai bentuk pemahaman atas dirinya.
si pendosa yang labil,
sedang tak sanggup menghapus debaran sesak nya hidup yang dialaminya.
si pendosa kecil,
 hanya mampu tertawa pada hidup yang tak berpihak padanya. pada hidup yang menyekapnya terlalu lama.
si pendosa manja,
tak lagi mampu berteriak pada hak hak yang harusnya dimilikinya.
si pendosa ,
sekedar memejamkan mata, menarik nafas panjang..
si pendosa,
lalu mengelus dada secara perlahan..

si pendosa sedang berkaca kaca menanti segala bentuk hasil kerja keras yang ia pertaruhkan untuk memaknai beratnya kehidupan.

naungan ternyaman , hanya tempo dulu

aku masih terdiam disisi pojok ruangan kecilku,
memandangi arah sekitar ruang kamarku,
rasanya...
sudah lama aku tak terikat jiwa maupun perasaan yang indah, saat lalu pada ruangan ini.
aku merasa bingar yang klise. 
tak ada satupun yang menghampiri keberadaanku.

rumah ini.
ruangan ini.
asing.
naungan ternyaman tempo dulu.

beginikah rasanya, hinggap dalam lingkaran ketidakpedulian itu?
saat yang terdekat menjauhkan diri dari keberadaanmu?
rasanya menyekat.
rasanya bersekat.
alasannya mempertahankan aku untuk berfikir lebih arif.
alasannya memberiku gudang sempit untuk bijak sesaat.

sunyi di tiap malamnya selalu membuahkan tetesan kecilku.
terikat dalam aku dalam sendu.
masih tetap pada ketidakpedulian mereka padaku.
se-sesak inikah ditempat ini.
di naungan ternyaman ini.

andai ku mampu membakar rintihan ini,
akan ku lakukan...



Senin, 07 November 2011

bersama malam galau

sambil ngetik , now playing : Tertatih - Krispatih

Demi deh demi.............pusing rasanya diposisikan dalam keadaan yang ngebingungin diri sendiri kaya gini. keadaan yang gue pun gak tau harus ngapain, harus berbuat dan bertingkah laku seperti apa? supaya semuanya baik baik aja. supaya gak bikin suasana hati dan fikirin gue gak asik kaya gini lagi. so, gue lagi ngerasa gak fine 3 hari belakangan ini.

sejak malam sabtu itu, lalu berlanjut sampai hampir ke arah malam selasa...

yang gue tau,  gue ngerasa gak nyaman harus seperti ini secara berkelanjutan, tapi disini gue masih bingung harus ngapain.
aaaah..... yakali gue galau -__-

lau.. lau.. galau..
waktu indonesia bagian galau, gue kayaknya lagi berada di posisi tersebut.
oke fine.
PLEASE ENOUGH !
hentikan segala kegalauan ini, kembalilah segalanya seperti sedia kala.. *cling*

aaaaah, gue mau serius! (back to topic)
kalo gini caranya gak bakal kelar kelar kali mas, masalahnya aja gak tau apaan?
masih aja stay di masalah yang sama judulnya, mau sampe kapan coba? sampe pulau jawa masih ada di Indonesia? sampe jiwa ini rapuh dan raga ini terpaksa untuk meninggalkanmu #eyaaaaaaa
aah, kontribusi aktif dan manisnya kalo dibuktiin cuma diawal berasa semua nya jadi percuma. kalo yang disuguhin ditengah tengahnya cuma kaya gini apa bedanya kau dengan lelaki lelaki diluar sana . ternyata usia emang gak seratus persen menjamin bahwa seseorang itu memiliki kadar kedewasaan yang seharusnya udah secara otomatis melekat didirinya.
kalo gue sama dia sama sama kaya gini, sama sama diem sampe kiamat, so? gue sama dia bedanya dimana coba! 

narik nafas yang terdalam...
so want to say : " Yaudah lah ya....
kita liat sejauh mana si lelaki dewasa ini membuktikan bahwa dirinya adalah seseorang yang seharusnya memiliki kadar kedewasaan jauh dari diri gue..
(i'm still waiting)